Penelitian quantitative memang tidak terlepas dari kegiatan hitung menghitung, namun seiring dengan canggihnya software statistics yang tersedia, hal itu bukan menjadi ancaman yang menakutkan bukan?
Penelitian kuantitatif memungkinkan peneliti untuk mengamati mengukur dan bahkan melakukan replikasi dari penelitian sebelumnya untuk menyingkap informasi dari konteks yang berbeda. Melalui penelitian jenis ini, sang peneliti dapat menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
- How often?
- How many?
- How much?
- To what extent?
Memang benar bahwa quantitative memungkinkan peneliti untuk mengetahui apa yang terjadi pada fenomena tertentu, tapi kuantitatif juga memiliki sebuah keterbatasan, yang mana tidak dapat menjawab kenapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi.
Disinilah Qualitative research mengisi gap yang kosong tersebut. Seperti jembatan yang mampu membawa peneliti ke sebuah jawaban dari fenomena tertentu yang tidak bisa tersingkap melalui penelitian kuantitatif.
Metode ini membantu kita mamahami
- Kenapa populasi tertentu bersikap demikian?
- Kenapa populasi tertentu bisa berpendapat demikian?
- Bagaimana faktor tertentu bisa mempengaruhi suatu populasi?
- Bagaimana dan kenapa suatu fenomena/ keadaan atau budaya bisa terbentuk?
Pada intinya ada tiga pertanyaan yang bisa terjawab melalui qualitative research, yaitu:
- Why?
- How?
- In what way?
Jadi tidak ada yang lebih baik antara qualitative dan quantitative, semua baik pada tujuan dan konteks yang tepat.
Penulis: Uning Musthofiyah
Source: